Al-qur’an adalah kalamullah yang siapa membacanya akan bernilai ibadah disisi Allah Subhanahuwataalla. Al-qur’an merupakan kitab suci yang dimani setiap muslim dan ianya merupakan salah satu rukun islam. Al-qur’an adalah panduan hidup manusia dalam menjalankan kehidupan didunia ini, disana ada hukum, ada sejarah ada perintah bagi manusia. Anehnya Al-qur’an yang memiliki posisi penting dalam kehidupan setiap muslim tidak memiliki perhatian khusus bagi sebagian besar umat Islam.
Disini saya akan menjelaskan satu bagian dari banyak bagian Al-qur’an diabaikan umat Islam, yaitu Belajar membaca Al-qur’an. Tidak sedikit umat Islam yang tidak benar membaca Al-qur’an, bahkan tidak bisa membaca Al-qur’an. Mengapa bisa terjadi demikian? Untuk menjawab pertanyaan ini saya akan membagi beberapa jawaban sebagai berikut:
- Menganggap Al-qur’an tidak penting
Banyak umat islam yang tidak lagi menganggap Al-qur’an itu penting bagi kehidupannya, karena sibuk dengan urusan dunia. Hal ini sebagaimana disebutkan didalam Al-qur’an
وَقَالَ الرَّسُوْلُ يَرَبِّ إِنَّ قَوْمِ اتَّخَذُوْا هَذَا الْقُرْاَنَ مَهْجُوْرًا
Rasul berkata : Ya Tuhanku sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Quran ini sesuatu yang diacuhkan. (QS. Al-Furqan [25] : 30)
- Tidak punya kemauan yang kuat untuk belajar Al-qur’an
Minimnya semangat umat islam dalam belajar Al-qur’an menjadi salah satu sebab banyaknya jumlah umat islam yang tidak pandai membaca Al-qur’an. Untuk bisa membaca dengan baik seseorang harus meluangkan waktu untuk belajar Al-qur’an, karena tidak mungkin bisa membaca Al-qur’an jika tidak belajar. Islam memberikan motivasi yang tinggi dalam belajar Al-qur’an. Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda “Sebaik-baik kamu adalah yang belajar Al-qur’an dengan mengajarkannya”.
Lingkungan bisa menjadikan dan membentuk kebiasaan dan perilaku seseorang. Kurangnya lingkungan yang cinta Al-qur’an sehingga banyak umat islam yang tidak memiliki semangat dalam belajar Al-qur’an. Sebagian tempat tinggal umat islam terlalu memprioritaskan kegiatan yang bersifat keuntungan duniawi, jarang kita temukan lingkungan yang mengedepankan kegiatan yang bersifat ukhrowi.
Urgensi belajar membaca Al-qur’an
1. Ganjaran yang besar
Membaca Al-qur’an memiliki fadilah atau keutamaan yang besar bagi setiap muslim yang membacanya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم (( مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ))
Abdullah bin Mas’ud rd berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur`an, maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, dan satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’)
2. Diangkat Derajat
Allah mengangkat derajat bagi orang yang membaca Al-qur’an, sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
عَنْ عُمَرُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ((إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ((
Dari `Umar rd berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Kitab ini (Al-Qur`an) dan Allah merendahkan kaum yang lainnya (yang tidak mau membaca, mempelajari dan mengamalkan Alquran).” (HR Muslim).
3. Al-qur’an menjadi syafa’at
Al-qur’an juga akan menjadi syafaat di akhirat kelak. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
عَنْ أَبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ رضى الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ((
“Abu Umamah Al Bahily berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Bacalah Al-Qur`an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang yang membacanya.” (HR. Muslim).
Sebagai nasehat bagi sesama, mari kita bangkit dari tidur yang panjang, gemakan semangat Al-qur’an dengan menumbuhkan semangat belajar yang kuat serta menciptkan lingkungan yang cinta Al-qur’an, insyaallah kehidupan kita akan selalu dalam naungan Allah Subhanahuwata’alla.
(By: Almunandar)
0 komentar:
Posting Komentar